Skip to main content

5 Metode Pembelajaran Ashwat Tingkat Dasar (Usia 6-7 Tahun)


Dalam Masa-masa awal sekolah dasar, yakni sekitar umur 6-7 tahun merupakan fase yang mulai sulit bagi siswa untuk di ajak melafalkan bunyi bahasa asing, mereka sedikit banyak masih terpengaruh bahasa Ibu. Oleh karena itu, pada masa ini siswa harus diberi dasar yang kuat dalam pelafalan dengan teknik dan strategi yang sesuai.
Pada tingkatan ini, yang mana siswa masih dalam fase yang sulit melafalkan bunyi bahasa Arab, sehingga pembelajaran bahasa pada tingkat dasar ini lebih di tekankan pada pelafalannya (yang penting adalah anak bisa mengucapkan bahasa Arab). Sebagai guru pada tingkat ini, ada beberapa strategi yang bisa di gunakan untuk mengajarkan ashwat, diantaranya :

a)    Menggunakan metode Alphabetik (الأبجدية)
Dalam metode ini, pengajaran baca tulis di mulai dengan mengenalkan nama-nama huruf dan otografi (bentuk tulisannya). Karena huruf Arab semuanya konsonan, maka dalam bahasa Arab di ciptakan vocal berupa syakkal yang diletakkan diatas dan di bawah huruf. Maka pada tahap pengenalan bunyi disajikan huruf-huruf yang bertanda vocal, misalnya:
أَإِأُ- بَ بِ بُ- تَ تِ تُ
Selanjutnya dilanjutkan dengan latihan-latihan secara berulang-ulang satuan-satuan huruf yang di gabungkan membentuk kata sampai dengan kalimat.
b)   Metode Bunyi (الصوتية)
Pembelajaran dengan metode bunyi tidak dimulai dengan pengenalan nama huruf, tapi langsung pada bunyi. Dalam hal ini ada dua cara yang lazim digunakan, yaitu cara sintesis (merangkai) dan analisis (mengurai).
c)    Metode Sintetis (الصوتية التركيبية)
Pembelajaran dalam metode ini dimulai dengan mengenalkan bunyi-bunyi huruf, kemudian dirangkai menjadi kata. Sebagai  contoh:
ثَ-بَ-تَ  ثَ بَ تَ ثَبَتَ
d)   Metode Analisis (الصوتية التحليلية)
Dalam metode ini pembelajaran dimulai dengan kata kemudian diurai menjadi bunyi huruf-huruf. Atau dimulai dengan kalimat, kemudian diurai menjadi kata-kata, dan diurai lagi menjadi huruf-huruf. Contoh:
فَعَلَ فَ-عَ-لَ فَ عَ لَ  
Metode analisis ini biasanya dimulai dengan pengenalan kata yang telah di kenal oleh siswa, atau untuk bahasa asing dengan bantuan gambar.
e)    Metode gabungan Analisis-Sintetis (التحليلية-التركيبية)
Merupakan penggabungan kedua metode, misalnya dalam bentuk seperti berikut:
فَعَلَ
فَ-عَ-لَ
 فَ عَ لَ
فَ-عَ-لَ
فَعَلَ
فَ عَ لَ
فَ-عَ-لَ

Dalam metode ini penyampaiannya di mulai dari global lalu diurai (dianalisis) menjadi bagian-bagian, kemudian kembali ke global lagi. Yang kedua dari bagian-bagian lalu digabung (dirangkai) menjadi satu-kesatuan kemudian kembali ke bagian-bagian lagi.
Penerapan metode gabungan pada anak-anak cenderung pada hal-hal yang berbau bermain dan lagu, karena lagu itu dapat membantu kemampuan kognitif anak. Dalam hal ini pembelajaran bunyi bahasa Arab dapat dilakukan dengan sebuah permainan yang berisikan materi bahasa Arab.
Penggunaan lagu dalam pembelajaran bunyi bahasa Arab juga cukup menarik. Lagu-lagu sangat membantu kemampuan kognitif anak, terutama dalam hal mengingat symbol huruf hijaiyah dan memperlancar artikulasinya. Dengan media TV dan VCD Player, anak-anak merasa senang menyaksikan video clip yang menggambarkan proses pembelajaran sambil menyanyii dan bermain.
Dalam waktu singkat, anak-anak cepat menghafal teks sebuah lagu, dan mereka akan lebih sering mendengarkan artikulasi yang asli sehingga akan mebiasakan mereka untuk meniru pelafalannya.

PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus