Skip to main content

Jenis-Jenis Kegiatan Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat


Tugas-tugas pokok atau beban kerja Humas suatu organisasi/ lembaga adalah:
1.      Memberikan informasi dan menyampaikan ide kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya serta kegiatan-kegiatannya termasuk kemungkinan dipetiik manfaatnya oleh pihak-pihak di luar organisasi.
2.      Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.

3.      Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu. Dengan demikian pemimpin selalu siap dalam memberikan bahan-bahan informasi yang terbaru.
4.      Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbale balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.[1]
Menurut Don Begin (1984) penggolongan jenis-jenis kegiatan Humas di Sekolah (public relations) dapat dibedakan menjadi exterrnal public relations dan internal public relations, oleh karenanya di sekolah  dikenal adanya kegiatan publisitas ke luar dan publisitas ke dalam.
Kegiatan eksternal.
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada public atau masyarakat di luar warga sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yakni secara langsung dan tidak langsung. Kkegiatan eksternal tidak langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui perantara media tertentu. Kegiatan langsung misalnya: rapat bersama dengan pengurus BP3 setempat, berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu, dan sebagainya.
Sedangkan kegiatan eksternal yang melalui media dapat dikemukakan secara terperinci sebagai berikut:
1.      Informasi lewat TV. Penyebaran informasi ini memperoleh beberapa keuntungan antara lain sebagaimana dikumkakan oleh Umar Hamalik (1976) yaitu: a) dengan program kegiatan yang menarik sangat potensial untuk menimbulkan minak public, agar selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan  oleh sekolah yang bersangkutan, b) pada umumnya orang tua dan masyarakat tidak tahu tentang kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh sekolah. Maka melalui program TV diharapkan semua program kegiatan sekolah dapat dimengerti oleh orang tua murid dan masyarakat. Dengan demikian orang tua dan masyarakat mau mendukung, ikut berpartisipasi aktif baik dukungan moril maupun materiil.
2.      Penyebran informasi melalui radio. Keuntungan yang didapat dalam hal ini  antara lain: a) teks yang diperlukan dapat disiapkan sebaik-baiknya sebelum disiarkan, b) tidak dipengaruhi factor komunikator, seperti sikap, c) dapat dibantu latar belakang music, d) dapat melalui batas ruang dan waktu serta jangkauan yang luas.
3.      Penyebaran informasi melalui media cetak. Keuntungan informasi melalui media cetak ini antara lain: a) dapat dicapai public yang sangat luas, b) dapat secara mendadak dipelajari oleh public yang bersangkutan, c) dapat mengharapkan umpan balik dari public yang lebih banyak.
4.      Pameran sekolah. Persiapan yang perlu dilakukan dalam mengadakan pemeran sekolah antara lain: a) pembuatan brosur, poster, dan gambar, serta rencana tertulis secara seksama dan terperinci, b) pembelian bahan yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan, c) menyeleksi, mengatur, dan memelihara bahan-bahan pameran, d) mengadakan latihan-latihan yang cukup bagi murid-murid, petugas, dan penjaga pameran.
5.      Berusaha sendiri penerbiatan majalah atau bulletin sekolah
Kegiatan internal
Pada dasarnya kegiatan internal bertujuan untuk:
1.      Memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah, situasi, dan perkembangannya.
2.      Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.
3.      Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antara warga sekolah sendiri.
Kegiatan internal dapat dibedakan atas keggiatan langsung dan tidak langsung. Kegiatan langsung dapat berupa rapat dewan guru, upacara sekolah, karyawisata. Kegiatan tidak langsung dapat berupa penyampaian informasi melalui surat edaran, penggunaan papan pengumuman di sekolah, penyelenggaraan majalah dinding.[2]


[1] Ibid, hal.157-158
[2] Ibid, hal.163-168

PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus