Skip to main content

Upaya Peran Pemuda dalam Membangun Karakter Bangsa

Upaya Peran Pemuda dalam Membangun Karakter Bangsa

www.azid45.web.idUpaya Peran Pemuda dalam Membangun Karakter BangsaPada generasi milenial ini kondisi moral dan mental masyarakat Indonesia cukup memprihatinkan. Degradasi moral hampir terjadi di semua lapisan masyarakat, dari yang pejabat sampai rakyat biasa, kalangan yang berpendidikan rendah sampai yang berpendidikan tinggi dan kalangan muda sampai yang tua. Hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang kejahatan dan perilaku amoral. Padahal moral dan mental masyarakat akan menentukan jati diri dan karakter bangsa.

Pemerintah Indonesia telah menyusun dan merumuskan tujuan pendidikan yang dapat dijadikan sebagai arah dalam proses pendidikan pada setiap lembaga pendidikan di Indonesia. Tujuan ini telah digariskan dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 3 dari undang-undang tersebut di atas, dirumuskan tujuan pendidikan sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dari tujuan pendidikan tersebut, setidaknya pemerintah sudah beberapa kali merevisi kurikulum pendidikan di Indonesia ini. Mulai dari kurikulum Rencana Pembelajaran (1947), kurikulum Rencana Pembelajaran Teruarai (1952), Kurikulum Rencana Pendidikan (1968, 1975, 1984, 1994, 1999), kurikulum berbasis kompetensi (2004), kurikulum tingkat satuan pendidikan (2006), dan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sendiri telah bebarapa kali direvisi karena kurang relevan dengan perkembangan zaman dan karakter pelajar saat ini. Selain itu, dalam segi karakter, hakekatnya pemerintah sudah menyusun karakter yang harus ada pada diri pemuda Indonesia yang pada saat itu terdapat 20 nilai karakter, kemudian di era kemendikbud Muhajri 20 karakter tersebut dirombak menjadi 5 karakter yang kemudian disebut sebagai PPK (Penguatan pendidikan karakter). Kelima nilai tersebut adalah religius, nasionalis, mandiri, integritas dan gotong royong.

Dengan penguatan PPK tersebut, diharapkan pemuda Indonesia saat ini memiliki karakter yang peduli terhadap bangsa Indonesia dan menyiapkan generasi emas 2045, memiliki pribadi yang berbudi pekerti, moralitas dan ukhuwah antar umat dan bangsa. Untuk tujuan tersebut, Kemendikbud membuat program pendidikan di sekolah untuk menunjang pemuda dalam memperkuat karakter mereka melalui harmonisasi olah hati (etika), olah karsa (estetika), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan melibatkan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Pemuda saat ini sebagai generasi milenial, revolusi industri 4.0 dimana generasi tersebut terpusat pada media informasi teknologi digital tentuanya memiliki tantangan yang besar. Oleh karena itu, selain program PPK, juga perlunya penanaman sikap mental pada pemuda Indonesia. Shalikhul Huda dalam Jawa Pos  ”Pendidikan dan dialektika pemuda di era milenial” menyebutkan setidaknya ada 4 sikap mental yang perlu disiapkan pada pemuda Indonesia yaitu Pertama, Membangun sikap mental kreatif, Kedua, Sikap kemandirian,  Ketiga, Sikap mental kolaboratif, dan Keempat, Karakter akhlaqul karimah (sikap mental yang baik).



NB Artikel ini disampaikan dalam lomba pidato Bahasa Arab oleh Kanza kelas X SMA Muhammadiyah 9 Surabaya

PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus