11 Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam dan Kesehatan Medis
www.azid45.web.id - 11 Cara Mengendalikan Emosi Menurut Islam dan Kesehatan Medis. Anda sedang berkendara, tiba-tiba Anda disalip pengendara lain dengan seenak perutnya. Anda kaget dan emosi dibuatnya. Beberapa nama hewan dan sumpah serapah pun keluar dari mulut Anda. Jika Anda akrab dengan kondisi di atas, Anda mungkin termasuk orang yang susah mengendalikan emosi. Barangkali juga Anda merasakan dampak negatif emosi tersebut seperti stres, tekanan darah tinggi, serangan jantung, gangguan tidur, stroke, atau gangguan pernapasan (asma).
Dalam islam sendiri, kita dianjurkan untuk menahan emosi, karena emosi membawa perseturuan. Lantas mudahkah kita untuk menahan emosi? Rasulullah pernah bersabda bahwa sekuat - kuat pemuda bukanlah menang dalam bertanding namun merekalah yang mampu menahan emosinya. Dengan hal tersebut, sudah jelas bukan? jikalu menahan emosi memang sangatlah sulit sehingga Rasulullah mengibaratkan hal tersbut. Lantas bagaimana caranya agar kita mampu menahan emosi kita?. Tentunya setiap berbuatan didunia ini pasti ada caranya, sebagaimana meredahkan emosi kita baik secara islam maupun secara medis.
Sebagaimana dalam webnya www.masrukhan.net terdapat 5 cara menurut ajaran Islam untuk menahan emosi, berikut caranya:
1. Baca Taawudz.
Segera memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk yaitu dengan membaca ta’awudz : A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM.
Hal ini sesuai dengan ajaran atau anjuran Rasulullah melalui hadistnya yang berbunyi :
Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Kedua, Usahakan Diam dan Jaga Lisan.
Cara menahan emosi berikutnya adalah dengan menjaga lisan. Diamlah ketika marah, jangan bicara kepada siapapun. diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar. hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW yang berbunyi :
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).
3. Mengambil posisi lebih rendah
Kecenderungan orang emosi adalah nada tinggi, oleh karenanya coba ambillah posisi lebih rendah. Jika anda tengah berdiri, coba duduklah, jika anda duduk maka berbaringlah.Cara menahan emosi ini sesuai dengan hadist Rasulullah yang berbunyi :
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
4. Segera berwudhu atau mandi
Cara menahan emosi paling disarankan Rasulullah adalah dengan mengambil wudhu atau mandi. Segeralah wudhu ketika marah maka lihat, emosi anda akan segera mereda dan hati menjadi lebih sejuk. Ada baiknya anda melaksanakan solat sunnah 2 rakaat, misalnya solat hajat, dhuha atau tahajud jika memang sudah waktunya. Atau msialnya anda belum melaksanakan solat wajib maka segeralah solat wajib.
Dari hadist Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu :
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)
5. Ingatlah hadist tentang nikmatnya orang yang mampu menahan emosi.
Ketika anda marah atau emosi silahkan ingat hadist Ibnu Umar berikut ini :
Siapa yang menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat. (Diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Qadha Al-Hawaij, dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Adapun secara medis atau kesehatan sebagaimana dalam web www.tipspengembangandiri.com terdapat 7 cara, namun saya hanya mengambil cara 6 yang saya rangkum, berikut caranya:
1. Menenangkan diri
Dari perspektif manajemen marah, marah bisa dilihat sebagai sebuah siklus agresi (anggression cycle) yang terdiri dari eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Oleh karena itu, saat Anda marah, tenangkan diri sehingga siklus agresi Anda berantakan. Dengan pikiran tenang, Anda bisa berpikir logis dan mencari solusi.
Untuk menenangkan diri, Anda bisa melakukan cara-cara berikut:
Tarik napas dalam-dalam – Saat menarik napas, fokuskan pikiran Anda pada napas yang masuk ke hidung atau bayangkan pemandangan yang indah. Lakukan berulang sehingga Anda bisa menurunkan emosi sedikit demi sedikit.
Hitung 1 s.d 10 – Dalam hati, hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan untuk meredakan emosi. Jika perlu, lakukan beberapa kali. Alihkan perhatian – Anda bisa mengalihkan perhatian pada hal-hal lain seperti menonton TV atau pergi ke toilet.
2. Berempati
Pemicu marah terkadang hal sepele. Untuk menghindari masalah sepele ini menjadi besar, berempatilah. Empati adalah keadaan mental yang membuat Anda merasakan keadaan atau pikiran orang lain.
Kembali kepada contoh pengendara yang menyalip Anda, berempatilah kepada dia. Mungkin dia sedang buru-buru atau memang karakternya sudah begitu. Dengan berempati, Anda tidak akan mengeluarkan sumpah serapah dan nama hewan.
Contoh lain, jika isteri Anda ngomel-ngomel, berempatilah kepada dia. Mungkin saja dia capai memasak, membereskan rumah, dan mengurus anak sehingga kondisi mentalnya tidak stabil.
Anda mungkin akan sedikit susah berempati ini karena merasa diri lebih superior. Namun, kuatkanlah melakukannya karena memang tujuan Anda adalah meredam marah.
3. Mengingat dampak negatif yang akan terjadi
Emosi yang meluap-luap biasanya membuat yang bersangkutan gelap mata. Jika sudah demikian, dia akan memukul, berteriak, memaki, atau merusak barang-barang yang ada. Nah, untuk menghindari keadaan ini, ingatlah dampak negatif yang akan terjadi jika Anda tidak bisa melawan emosi.
Sebagai contoh, Anda bertengkar hebat dengan isteri Anda. Saat amarah akan meledak (misalnya Anda akan memukul), ingat dampak negatif yang akan terjadi seperti isteri Anda akan lebam mukanya, mertua membenci Anda, atau Anda dilaporkan isteri Anda ke polisi karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
4. Menganggap hari terakhir Anda hidup
Jika Anda masih sulit mengontrol emosi, anggap hari saat Anda marah adalah hari terakhir Anda hidup. Dengan menganggap seperti itu, emosi Anda akan mereda dengan sendirinya karena Anda ingin mati dengan membawa kebaikan, bukan membawa emosi.
5. Memaafkan dan melupakan
Anda sering mengungkit-ungkit masalah lama sehingga emosi Anda meluap lagi? Mulai sekarang, maafkan mereka yang telah memberi Anda masalah (misalnya menyakiti, membohongi, merendahkan, atau menjelekkan Anda) dan lupakan.
Cara ini adalah cara favorit saya dalam menghilangkan emosi. Dengan memaafkan dan melupakan, saya bisa berfokus pada hal-hal penting yang berdampak positif pada kehidupan saya. Selain itu, saya juga terhindar dari balas dendam.
6. Berolahraga
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi emosi adalah berolahraga seperti berjalan kaki, bermain sepak bola, lari, atau berenang. Apa pun jenisnya, olahraga bisa menstimulasi zat-zat kimia dalam otak yang membuat Anda lebih rileks dan bahagia. Selain itu, olahraga akan menguras energi Anda secara positif sehingga melenturkan ketegangan syaraf Anda.
Demikianlah Emosi 11 cara yang mengendalikan emosi agar tidak memberi dampak negatif pada diri sendiri atau orang lain baik itu menurut Islam dan menurut kesehatan. semoga bermanfaat, terimakasih banyak.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.