Skip to main content

Contoh Metode Penelitian Kuantitatif Prodi Pendidikan Agama Islam


Metode penelitian atau metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi.[1]
Metode penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.[2]
Menurut Mardalis, metode adalah suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sadar hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.[3] 

Jadi metode penelitian ini adalah suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara berencana dan sistematis guna mendapatkan suatu pemecahan terhadap masalah yang diajukan, sedangkan metodologi penelitian adalah prosedur atau cara yang digunakan dalam suatu penelitian.
Berkaitan dengan metode penelitian di sini penulis akan memaparkan hal sebagai berikut: 
A.      Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan, untuk mencapai kebenaran.Secara sistematis, dengan menggunakan metode ilmiah diperlukan suatu desain atau rencana penelitian.
Karena peneliti ini merupakan peneliti lapangan yang memerlukan analisa statistik (data berupa angka) untuk kebenaran mengenai apa yang ingin diketahui, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Yang dimaksud penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan ketrangan mengenai apa yang ingin diketahui.[4]
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dan dlm penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Mengacu pada judul skripsi ini yaitu pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap prestasi belajar siwa SMP Baitussalam Surabaya, maka yang dimaksud variabel bebas adalah status sosial ekonomi orang tua siswa. Sedangkan variabel terikatnya yaitu prestasi belajar siswa.
Menurut sugiyono, variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. sedangkan variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.[5]
B.       Populasi dan sampel
Populasi adalah seluruh yang dimaksud untuk diselidiki atau keseluruhan subyek penelitian.[6] Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII, kelas IX tidak dijadikan populasi karena pada waktu peneliti melakukan penelitian di SMP Baitussalam Surabaya siswa-siswi kelas IX sudah lulus dan sudah tidak aktif masuk sekolah sehingga tidak bisa untuk dilakukan penelitian pada kelas IX.  Adapun populasi penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Baitussalam Surabaya pada tahun ajaran 2016-2015, yaitu yang berjumlah 185 siswa dan terdiri dari sub populasi, yaitu:
1.         Kelas VII      : 69 siswa
2.         Kelas VIII    : 116 siswa
Jumlah           : 185 siswa
Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang akan diteliti.[7] Karena banyaknya jumlah siswa yang akan diteliti maka peneliti menggunakan penelitian sampel.
Adapun penelitian sampel ini dilaksanakan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya serta untuk ketelitian dan kecermatan peneliti. Karena menggunakan penelitian sampel, maka peneliti perlu menentukan besar kecilnya sampel dan teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian.
Dalam hal ini pengambilan sampel ada dua tekhnik, yaitu tekhnik random dan non random sampling dan dalam penelitian ini penulis menggunakan random sampling. Tekhnik tersebut menggunakan sampel secara acak, tidak dipilih terlebih dahulu, sedangkan tekhnik random sampling sendiri ada tiga cara, yaitu: undian, ordinal dan tabel bilangan random. Untuk pemilihan tekhnik random penulis menggunakan cara undian.
Tentang besar kecilnya sampel, sebagai pegangan penulis mengambil pendapat dari Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa, apabila subyek lebih dari 100, maka sampel yang akan diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau juga lebih dari yang ditentukan.[8]
Dari pendapat di atas penulis mengambil sampel sebesar 25% dari jumlah keseluruhan sampel. Dan yang menjadi bagian sampel terdiri dari bebarapa sub populasi, yaitu:
1.         Kelas VII      :           = 17,25 siswa
2.         Kelas VIII    :           = 29 siswa
Jumlah                                   = 48,25 siswa
Jadi dari jumlah populasi 48,25 siswa, yang diambil sampel 25% maka jumlah dibuatkan menjadi 48 siswa yang menyebar di sub populasi di samping untuk memperoleh data tentang tingkat status ekonomi orang tua membutuhkan informasi dari orang tua maka selain siswa, orang tua siswa kami jadikan sebagai sampel dari siswa yang brsangkutan sejumlah 48 orang.

C.      Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.[9] Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data primer. Sumber data primer yaitu sumber data yang berifat utama dan penting guna mendapatkan informasi yang berlaku yaitu:
a.         Guru
b.         Orang tua siswa
c.          Siswa
D.      Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1.         Data kualitatif
Yaitu data yang dapat diukur secara tidak langsung. Data ini meliputi:
a.         Data tentang keadaan sekolah yang akan diteliti
b.        Data tentang keadaan siswa
c.         Data tentang keadaan ekonomi orang tua siwa
2.        Data kuantitatif
Yaitu data yang dapat diukur langsung dan dapat dihitung. Data ini meliputi:
a.    Data tentang jumlah siswa
b.    Data jumlah guru dan non guru
c.    Data tentang prestasi belajar

E.       Tekhnik pengumpulan data
1.         Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.[10] Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting ialah mengandalkan penginderaan dan ingatan si peneliti. Observasi dalam penelitian ini termasuk observasi langsung karena pengamatan yang dilakukan terhadap proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh observer.[11] Dengan pengamatan secara langsung, diharapkan data yang diperoleh akan lebih optimal.
Menurut Kartono metode observasi adalah penyelidikan yang dilakukan dengan mengadakan pengindraan kepada objeknya dengan sengaja dan mengadakan pencatatan-pencatatan.[12] Metode ini dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara sistematika terhadap objek, membuat catatan-catatan kecil, baru kemudian dilakukan pencatatan lebih terperinci setelah penelitian itu selesai.
Observasi ini digunakan untuk mengamati dan mencatat kondisi sarana dan prasarana sekolah SMP Baitussalam Surabaya. Observasi ini dilakukan pada tanggal 8 juli 2015 di SMP Baitussalam Surabaya.
2.         Metode interview
Yaitu mengadakan wawancara langsung dengan orang yang memberikan keterangan kepada si peneliti. Atau metode pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. [13] Selanjutnya menurut Sanapiah Faisal wawancara sedikit banyak hanya merupakan angket lisan responden atau interviewer mengemukakan informasinya secara lisan dalam hubungan tatap muka.[14]
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode interview adalah cara pengumpulan data dengan jalan wawancara langsung pada responden.
Dari segi subyeknya interview yang terlibat dalam satu kali interview dibedakan menjadi dua macam :
1)        Interview pribadi (personal interview)
2)        Interview kelompok (grup interview)[15]
Dalam penelitian ini penulis menggunakan interview pribadi artinya pelaksanaan interview dilakukan secara face to face atau secara perorangan sebab di dalam pelaksanaannya diharapkan tujuan interview dapat cepat tercapai. Tekhnik ini digunakan untuk mencari informasi yang seluas-luasnya tentang keadaan sekolah, ekonomi orang tua siswa.
Adapun wawancara ini ditujukan kepada waka kurikulum SMP Baitussalam Surabaya Sri Muljati, S.S dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang kondisi ekonomi orang tua siswa dan prestasi belajar siswa.
3.         Metode dokumentasi
Metode dokumentasi dapat diartikan sebagai metode penelitian untuk memperoleh  keterangan-keterangan atau informasi dari catatan peristiwa masa lalu. Irawan Soehartono memberikan pengertian bahwa studi dokumentasi merupakan teknik data yang tidak langsung ditentukan karena subyek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi.[16]
Pada keterangan lain Yatim Riyanto juga memberikan pejelasan bahwa metode dokumentasi berarti mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada.[17] Dengan penelitian di atas, jelaslah bahwa metode dokumentasi merupakan metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data-data dari sumber dokumen.
Adapun data-data yang hendak didapatkan melalui metode ini adalah:
a.         Struktur organisasi SMP Baitussalam Surabaya.
b.        Daftar keadaan guru dan tenaga administrasi SMP Baitussalam Surabaya.
c.         Daftar keadaan murid SMP Baitussalam Surabaya.
4.         Metode angket
Kata angket sering juga disebut dengan questionaire yang berarti suatu daftar pertanyaan.[18] Questionaire adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau halhal yang ia ketahui. Menurut Yatim Riyanto, angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis.[19]
Dengan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud angket adalah suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dikenai sasaran penelitian dengan maksud mendapatkan data yang diperlukan di dalam penelitian dengan memberi jawaban secara tertulis.
Adapun metode angket ini digunakan untuk memperoleh data:
a.         Data pekerjaan orang tua
b.        Data penghasilan orang tua
c.         Data fasilitas belajar

F.       Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dan dihimpun, maka penulis selanjutnya menganalisis data. Pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga penulis berhasil menyimpulkan kebenaran yang dapat dipakai menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.
Dalam analisis ini, terutama data primer yakni data tentang pengaruh kondisi orang tua terhadap prestasi belajar murid penelitian menggunakan metode statistik. Statistik yang dimaksud adalah cara pengolahan data hasil penelitian dengan teknik matematika dalam pengumpulan, penyusunan, menggolongkan data hasil penelitian serta menarik kesimpulan dari data yang diperoleh dengan menggunakan angka, sehingga unsur subyektifnya dalam penarikan kesimpulan dapat dihindari.
Sedangkan rumus yang dipergunakan untuk analisis data adalah sebagai berikut :
P =  x 100%

Keterangan :
P= Prosentase
F= Frekwensi jawaban
N= Jumlah responden[20]

Adapun penafsiran dari rumus tersebut adalah:
76% - 100 %
Baik
56 % - 75 %
Cukup
40 % - 55 %
Kurang
10 % - 39 %
Jelek


Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh keadaan orang tua terhadap prestasi belajar siswa SMP Baitussalam Surabaya sebagai berikut:

Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
 = Jumlah dari hasil perkalian antara deviasi skor-skor variabel y (yaitu: y)
 = Jumlah perkuadratan seluruh skor x (yaitu : )
 = Jumlah pengkuadratan seluruh skor yang (yaitu : )


[1]Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan,(Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 25
[2]Chalid Narbuko dan Abu Ahmad, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1997), h. 35.
[3]Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 24
[4] Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h. 103
[5] Sugiyono, OP.Cit., 108.
[6] Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik  (Jogjakarta: Rinneka Cipta, 2002), 64.
[7] Ibid., 109.
[8] Ibid., 112.
[9] Sutrisno Hadi, Metodologi Research II  (jogjakarta: Andi Offset, 1991), 65.
[10]Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 57.
[11]Nana Sudjana, Penelitian dan penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru, 1989), h. 112.
[12] Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: PT Siswa Rosdakarya, 1990), h. 157.
[13] Ibid., 136.
[14] Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya : Usaha Nasional, 1982), 213.
[15] Yatim Riyanto, Metodologi Pendidikan  (Surabaya: Sic,1996), 62.
[16] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung : PT Remaja RosdaKarya. 1995), 70.
[17] Yatim Riyanto, Op.cit., 83.
[18] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : Bina Aksara, 1989), 128.
[19] Yatim Riyanto, Op.cit., 70.
[20] Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta : Grafindo persada, 2001), 40.

PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus
Close Translate