Skip to main content

5 Cara Mengatasi Peserta Didik Yang Ramai Ketika Guru Mengajar


wwww.azid45.web.id - 5 Cara Mengatasi Peserta Didik Yang Ramai Ketika Guru Mengajar. Assalamualaikum.wr.wb, bagaimana kabarnya semua? pernah mengajar? peserta didiknya ramai?. Mungkin itu semua merupakan hal yang wajar bagi guru pemula seperti halnya saya ini. Memang setiap karakter guru berbeda-beda, mulai dari ada yang lembut, ada yang sabar, dan bahkan ada yang tegas, dan juga ada yang keras. Dari karakter berbagai karakter tersebut, pastinya peserta didik juga memilih saat sedang ramai dan biasanya guru yang sabar, dan lembut mereka kadang kala ketika sudah mulai jenuh untuk belajar, pada akhirnya akan mereka ramai dikelas dan menjadikan proses pembelajaran tidak kondusif?

Lantas bagaimana solusinya agar mereka tidak ramai? apakah harus dengan kekerasan fisik seperti push up, lari, berdiri didepan kelas dengan kaki satu, atau yang lainnya? Jawabannya tentulah kurang etis. Kita sebagai guru hendaknya tidak demikian, meskipun di Indonesia masih banyak melakukan seperti itu. Hal tersebut justru membuat persepsi bagi peserta didik, bahwa guru secara tidak sengaja sudah mengajarkan kepadanya "orang yang berkuasa (guru) bisa melakukan semaunya terhadap yang lemah (peserta didik) tanpa peduli hak, kewajiban atau keadilan" bak seorang yang diktator.

Terus bagaimana cara yang efektif untuk meredahkan ramai ketika guru menerangkan pelajaran?. Ada 5 Cara mengatasi peserta didik yang ramai ketika guru mengajar ala sekolahsuper.com, yang sudah saya reduksi dengan pengalaman pribadi saya. Berikut caranya;

Pertama, Percaya diri. Seorang guru harus percaya diri dalam mengajarkan peserta didiknya. Dengan rasa percaya diri, peserta didik akan terpesona dan senang belajar. Tentunya hal yang membuat anda percaya diri salah satunya adalah kesiapan anda dalam mengajar, misalnya teori, materi, dan metode yang akan anda ajarkan kepada peserta didik. Untuk itu sebelum mengajar pastikan anda sudah menguasai materi.

Kedua, Percayalah bahwa hampir semua anak ingin belajar dan mereka ingin menjadi orang yang sukses. Memang kita ketahui bahwa realita yang ada tidak semua peserta didik ingin belajar. Kadang kala mereka belajar atau sekolah karena disuruh oleh orang tua mereka dengan harapan agar mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih dan muda untuk bekerja sehingga peserta didik menjadi bosan dalam belajar dan akhirnya mereka tidak memperhatikan dan bahkan ramai ketika guru menerangkan. Untuk itu kita sebagai orang tua kedua. Untuk itu yakinkan diri sendiri bahwa adna bisa membuat mereka senangi pelajaran dikelas dan selalu pikirkan bagaimana saya bisa membuat pelajaran ini lebih menarik? serta terus motivasi peserta didik anda dengan cerita-cerita inspiratif agar mereka mempunyai tujuan untuk belajar.

Ketiga, Ajak terus untuk saling berinteraksi. Anda baru masuk kelas? peserta didik tidak kenal anda? akhirnya mereka berisik, apa lagi anda adalah seorang guru pengganti dari guru yang lama. Panggil mereka dengan nama mereka dan berikan pertanyaan yang sulit dijawab yang berkaitan dengan materi, dengan begitu mereka secara tidak sadar akan memperhatikan anda. Ketiak sedang berdiskusi, ada yang ngerumpi? Berikan pertanyaan juga kepada peserta didik yang sedang ngerumpi, jika mereka tidak bisa menjawab lemparkan kepada peserta didk yang sedang berdiskusi dan pastikan mereka bisa menjawab. Dengan begitu mereka akan memperhatikan anda, karena sejatinya mereka sedang melakukan sebuah kesalahan dan mendapat teguran tanpa mereka sadari.

Keempat, Jangan hanya berdiri didepan kelas jika peaserta didik yang ramai berada disamping atau belakang. Biasanya seorang guru akan membentak-bentak ketika peserta didiknya ramai, hal tersebut merupakan kurang etis dalam mengajar dan hanya menjadikan contoh yang buruk bagi peserta didik. Berjalanlah kearah peserta didik yang ramai, maka secara tidak langsung mereka akan berhenti sendiri dan yang lainnya akan tertuju pada anda. Untuk itu ketika mengajar, lebih baik berpindahlah tempat, berkeliling ketika ada peserta didik yang kurang paham hampirilah jangan terus berdiri atau duduk dimeja guru karena pada dasarnya mereka ingin dipertahikan.

Kelima, Senyumlah pada mereka. Menjadilah sahabat mereka yang siap membantu mereka menjadi orang yang berhasil. Janganlah seperti sipir penjara atau sersan tentara. Tujuan anda sebagai guru bukanlah menjadikan mereka sebagai "robot" jadi harus terbuka untuk menerima mereka dalam keadaan apapun (termasuk berisik atau ramai) dan bantulah mereka menjadi lebih cerdas dan lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus