Skip to main content

Perbedaan Tarbiyah, Ta'dib, dan Ta'lim Dalam Pendidikan Islam

Perbedaan Tarbiyah, Ta'dib, dan Ta'lim Dalam Pendidikan Islam
www.azid45.web.id - Perbedaan Tarbiyah, Ta'dib, dan Ta'lim Dalam Pendidikan Islam. Dalam leksikologi Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak ditemukan istilah al-tarbiyah, namun terdapat beberapa istilah kunci yang seakar dengannya, yaitu al-rabb, rabbayani, nurabbi, yurbi, dan rabbani. Dalam mu’jam bahasa arab, kata al-tarbiyah memiliki tiga akar kebahasaan, yaitu:

  • Rabba, yarbu, tarbiyah: yang memiliki makna “tumbuh” (zad) dan “berkembang” (nama). Pengertian ini juga didasarkan Q.S. ar-Rum ayat 39: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.” Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan proses menumbuhkan dan mengembangkan apa yang ada pada peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual.
  • Rabba, yurbi, tarbiyah: yang memiliki makna tumbuh (nasya’a) dan menjadi besar atau dewasa (tara’ra’a). Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.
  • Rabba, yarubbu, tarbiyah: yang memiliki makna memperbaiki (ashlaha), menguasai urusan, memelihara dan merawat, memperindah, memberimakan, mengasuh, tuan, memiliki, mengatur dan menjaga kelestarian maupun eksistensinya. Artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengatur kehidupannya.

Menurut Abul A’la al-Maududi kata rabbun terdiri dari dua huruf “ra” dan “ba” tasydid yang merupakan pecahan dari kata tarbiyah yang berarti pendidikan, pengasuhan, dan sebagainya. Selain itu kata ini mencakup banyak arti seperti “kekuasaan, perlengkapan, pertanggung jawaban, perbaikan, penyempurnaan, dan lain-lain”.

Kata ini juga merupakan predikat bagi suatu kebesaran, keagungan, kekuasaan, dan kepemimpinan. Berangkat dari pengertian tersebut maka tarbiyah didefinisikan sebagai proses bimbingan terhadap potensi manusia (jasmani, ruh dan akal) secara maksimal agar dapat menjadi bekal dalam menghadapi kehidupan dan masa depan. Dan selanjutnya menurut Muhammad an Naquib Al Attas kata tarbiyah pada dasarnya mengandung arti: Mengasuh, menanggung, memberi makan, mengembangkan, memelihara, membuat, menjadikan bertambah dalam pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang dan menjinakkan.

Adapun Ta'lim merupakan kata benda buatan (mashdar) yang berasal dari akar kata ‘allama. Sebagian para ahli menerjemahkan istilah tarbiyah dengan pendidikan, sedangkan ta’lim diterjemahkan dengan pengajaran. Yang berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan. Penunjukan kata ta’lim pada pengertian pendidikan, sesuai dengan firman Allah SWT:

Artinya: Dan dia mengajarkan (‘allama) kepada adam nama-nama (benda-benda seluruhnya), kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “sebutkanlah kepada-ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 31).11

Berdasarkan pengertian yang ditawarkan dari kata ta’lim dan ayat diatas, terlihat pengertian pendidikan yang dimaksudkan mengandung makna yang terlalu sempit. Pengertian ta’lim hanya sebatas proses pentransferan seperangkat nilai antar manusia. Ia hanya dituntut untuk menguasai nilai yang ditransfer secara kognitif dan psikomotorik, akan tetapi tidak dituntut pada domain afektif. Menurut Rasyid Ridha adalah proses tranmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.

Pemaknaan ini didasarkan atas Q.S. al-Baqarah ayat 31 tentang allama tuhan kepada Adam As. Kemudian menurut al-Maraghi pengajaran dilaksanakan terhadap, sebagaimana tahapan Adam As. mempelajari, menyaksikan dan menganalisa asma-asma yang diajarkan oleh Allah kepadanya. Ini berarti bahwa al-ta’lim mencakup aspek kognitif belaka, belum mencapai domain lainnya.

Sedangkan ta’dib berasal dari akar kata addaba, yuaddibu, ta’diiban yang mempunyai arti antara lain: membuatkan makanan, melatih akhlak yang baik, sopan santun, dan tata cara pelaksanaan sesuatu yang baik. Kata addaba yang merupakan asal kata dari ta’dib disebut juga muallim, yang merupakan sebutan orang yang mendidik dan mengajar anak yang sedang tumbuh dan berkembang.

Ta’dib lazimnya diterjemahkan dengan pendidikan sopan santun, tata krama, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan etika. Ta’dib yang seakar dengan adab memiliki arti pendidikan peradaban atau kebudayaan, sebaliknya peradaban yang berkualitas dan maju dapat diperoleh melalui pendidikan.

Menurut Al-Naquib al-Attas, al-ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu yang di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagunggan Tuhan.

Pengertian ini di dasarkan pada hadist Nabi SAW yang Artinya: “Tuhanku telah mendidikku, sehingga menjadikan baik pendidikan ku”. Hadist ini memberikan asumsi bahwa kompetensi Muhammad sebagai seorang rosul dan misi utamanya adalah pembinaan akhlak. Sehingga, implikasinya terhadap seluruh aktifitas pendidikan Islam seharusnya memiliki relevensi dengan peningkatan kualitas budi pekerti sebagaimana yang diajarkan rosulullah.

Untuk memahami pengertian istilah pendidikan, Syed Muhammad Naquib Al-Attas memberikan konsep sebagai berikut: Pendidikan adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia. Terdapat tiga unsur dasar yang terkandung dalam membentuk pendidikan yaitu: Proses, kandungan dan penerima. Hal ini dapat dipahami bahwa suatu proses penanaman mengacu kepada metode dan sistem untuk menanamkan pada diri manusia apa yang disebut pendidikan secara bertahap.

Ahmad D. Marimba merumuskan Pendidikan Islam adalah Bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam mengenai terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Menurut definisi tersebut ada 3 unsur yang mendukung tegaknya pendidikan Islam.

Pertama harus ada usaha yang berupa bimbingan bagi pengembangan potensi jasmani dan rohani secara berimbang. Kedua, usaha tersebut berdasarkan atas ajaran Islam. Ketiga, usaha tersebut bertujuan agar dididik pada akhirnya memiliki kepribadian utama menurut ukuran Islam (kepribadian muslim).

Adapun beberapa pendapat para ahli tentang pengertian pendidikan Islam antara lain:
Pendidikan Islam menurut Muhammad Fadhil al-Jamaly adalah sebagai upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak peserta didik hidup lebih dinamis berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut, diharapkan akan membentuk pribadi peserta didik yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi akal, perasaan maupun perbuatan.

Menurut Oemar Muhammad al-Thoumy al-Syaibani Pendidikan Islam diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses kependidikan.

Pendidikan Islam menurut Miqdad Yeljin (seorang guru besar Islam Ilmu social di Universitas Muhammad bin Su’ud di Riyadh Saudi Arabia) adalah diartikan sebagai usaha menumbuhkan dan membentuk manusia muslim yang Sempurna dari segala aspek yang bemacam-macam aspek kesehatan, akal keyakinan, kejiwaan, akhlak, kemauan, daya cipta dalam semua tingkat pertumbuhan yang disinari oleh cahaya yang dibawa oleh Islam dengan versi dan metode-metode pendidikan yang diantaranya. Pada tahun 1960 diadakan seminar pendidikan Islam se-Indonesia, yang akhirnya merumuskan bahwa pendidikan Islam merupakan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus
Close Translate