4 Nilai Pendidikan untuk Membentuk Karakter Bangsa
www.azid45.web.id - Pendapat djahiri yang mengatakan bahwa nilai adalah suatu jenis kepercayaan seseorang, tentang bagaimana seseorang sepatutnya, atau tidak sepatutnya dalam melakukan sesuatu, atau tentang apa yang berharga untuk dicapai.[1] Selanjutnya Ari Ginanjar Agustian yang terkenal dengan konsepnya “Emotional Spiritual Question (ESQ)” mengajukan pemikirannya, Bahwa setiap karakter positif sesungguhnya akan merujuk pada sifat-sifat Allah yang terdapa dalam asma al-husna ( nama-nama Allah yang baik) yang berjumlah 99. Asma al-husna ini harus menjadi sumber inspirasi perumusan karakter siapapun, karena dalam asma al-husna terkandung sifat-sifat Allah yang baik.[2] Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Lickona, yang menekankan tiga komponen karakter yang baik, yaitu moral knowing (pengetahuan tentang moral), moral felling
( perasaan tentang moral), dan moral action (perbuatan moral), sehingga dengan komponen tersebut, seseorang diharapkan mampu memahami, merasakan dan mengerjakan nilai-nilai kebajikan.[3] Nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diidentifikasi dari sumber ini.
Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu,, kehidupan individu, masyarakat, bangsa selalu didasari pada ajaran agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka pnilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaedah yang berasal dari agama.
Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan aygn disebut pancasila. Pancasila terdapat pada pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai ayng terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadiwarga negara yang baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan , dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya sebagai warge negara
Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan maysarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan diberbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini.[4]
Setelah diketahui nilai-nilai pendidikan karakter tersebut, tampak bahwa pendidikan karakter di Indonesia ingin membangun individu yang berdaya guna secara integratif. Hal ini dapat terlihat dalam nilai-nilai yang di usung, yakni nilai yang berhubungan dengan dimensi ketuhanan, diri sendiri dan juga masyarakat pada umunya atau orang lain.
[1] Darma Kususma, ea al., Pendidikan Karakter, 6.
[2] Heri Gunawan, pendidikan karakter kosep dan implementasi, 32.
[4] Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, hal 43.
Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan aygn disebut pancasila. Pancasila terdapat pada pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai ayng terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadiwarga negara yang baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan , dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya sebagai warge negara
Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan maysarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan diberbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini.[4]
No | Nilai Karakter | Pengertian |
1 | Religius | Sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. |
2 | Jujur | Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. |
3 | Toleransi | Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. |
4 | Disiplin | Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. |
5 | Kerja Keras | Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. |
6 | Kreatif | Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. |
7 | Mandiri | Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. |
8 | Demokratis | Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. |
9 | Rasa Ingin Tahu | Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. |
10 | Semangat Kebangsaan | Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. |
11 | Cinta Tanah Air | Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. |
12 | Menghargai Prestasi | Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. |
13 | Bersahabat/Komunikatif | Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. |
14 | Cinta Damai | Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. |
16 | Peduli Lingkungan | Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. |
17 | Peduli Sosial | Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. |
18 | Tanggung Jawab | Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. |
Setelah diketahui nilai-nilai pendidikan karakter tersebut, tampak bahwa pendidikan karakter di Indonesia ingin membangun individu yang berdaya guna secara integratif. Hal ini dapat terlihat dalam nilai-nilai yang di usung, yakni nilai yang berhubungan dengan dimensi ketuhanan, diri sendiri dan juga masyarakat pada umunya atau orang lain.
[1] Darma Kususma, ea al., Pendidikan Karakter, 6.
[2] Heri Gunawan, pendidikan karakter kosep dan implementasi, 32.
[4] Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, hal 43.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.