3 Tahapan Penyempurnaan Al-Qur'an Mushaf Utsmani Menurut KH. A. Muhaimin Zen, MA
www.azid45.web.id - Dalam kesempatan kali ini saya akan share 3 tahapan penyempurnaan al-Qu'an mushaf Utsmani menurut KH. A. Muhaimin Zen, MA. Sebelum menjelaskan 3 tahapan tersebut, perlu dijelaskan terlebih dahulu siapakah KH. Muhaimin? KH. A. Muhaimin merupakan salah satu ulama Islam asal Jakarta - Indonesia yang aktif mengajar qiaat dan rasm al-Qur'an di beberapa lembaga al-Qur'an di Jakarta. Beliau juga menjabat sebagai ketua Jamiyyatul Huffad organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Sejarah perkembangan al-Qur'an sejatinya berawal hanya berupa hafalan-hafalan secara langsun oleh para sahabat, kemudian berselang perkembangan zaman ayat-ayat al-Qur'an kemudian ditulis di berbagai media, seperti pelepah kurma, tima, batu dan dibukukan hingga penambahan harakat dan titik sebagaimana yang kita lihat sekarang ini.
Pada era Nabi Muhammad SAW, terdapat penulis wahyu Kuttab Wahyi yang memiliki 40 jumlah penulis dimana kesemuanya terpusat pada Zaid bin Tsabit. Pada saat itu pembelajaran al-Qur'an diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW secara langsung kepada sahabatnya. Kemudian pada zaman khalifah Utsman bin 'Affan terjadi peperangan antara Azerbijan dan Armenia. Khudzaifah bin Yaman mengadu pada khalifah Utsman bin 'Affan bahwa ada perbedaan bacaan al-Qur'an antara Abu Ubaid bin Ka'ab, Abu Musa al-Asy'ari dan Abdullah bin Mas'ud. Perbedaan tersebut sebenarnya pada zaman Nabi Muhammad SAW, antara Hisyam bin Hakim dan Umar bin Khattab.
Dari kejadian itulah, kemudian Khalifah Utsman bin 'Affan membentuk tim untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan terbentuklah mushaf Utsmani, dengan ciri tidak bersyakal, tidak bertitik dan urutan surat seperti sekarang ini yang sebelumnya urutan surat sesuai dengan urutan asbabu al-nuzul.
Dari situlah kemudian mushaf Utsmani disempurnakan, sebagaimana menurut KH. A. Muhaimin dalam situs ardiansyahbs.com terdapat 3 tahapan penyempurnaan, sebagai berikut;
Pertama, Pada penyempurnaan mushaf Utsmani yang pertama dilakukan pada zaman Muawwiyah bin Sofyan. Pada mulanya Muawiyah meminta Gubernur Bashrah, Ziyad bin Abih agar mengirimkan putranya Ubaidillah untuk dites bacaan al-Qur'annya. Ternyata banyak yang salah, sehingga Ubaidillah diperintahkan untuk menghadap ke Abu al-Aswad ad-Dauli agar menyusun kaidah-kaidah Bahasa Arab, tetapi beliau menolaknya.
Tidak kurang akal, Ubaidillah dan tim mengintai Abu al-Aswad ad-Dauli. Sepanjang perjalanan ke masjid, mereka membaca al-Qur'an dengan berbagai ragam kesalahan dengan harapan Abu al-Aswad mau membenarkannya. Dari peristiwa tersebut Abu al-Aswad sadar bahwa umat membutuhkannya dan akhirnya mau menyusun kaidah-kaidah Nahwu Sharaf. Dalam penyempurnaan pertama ini berupa titik, titik atas huruf bernbunyi a, titik dibawah huruf berbunyi i dan titik di depan huruf berbunyi u.
Kedua, Pada penyempurnaan kedua dilakukkan pada zaman Abdul Malik bin Marwan oleh Yahya bin Ya'mar. Penyempurnaan yang kedua ini berupa penambahan titik pada huruf-huruf yang mempunyai bentuk sama tetapi beda tempat keluarnya (makharijul huruf). Untuk membedakan titik yang menandakan bunyi dan tempat keluarnya huruf, menuliskannya dengan warna yang berbeda, selanjutnya adanya penambahan syiddah dan sukun.
Ketiga, Pada penyempurnaan ketiga dilakukan oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi, guru dari Imam Sibawaih. Pada tahap ketiga ini terjadi penyempurnaan dengan penambahan syakal. Dan hingg saat ini diera modern untuk memudahkan pemahaman ayat al-Qur'an ditambahkan penerjemahan keberbagai bahasa. Selain itu juga dilakukan transliterasi bahasa Arab yang dituliskan dengan aksara sesuai negara masing-masing.
Demikian artikel tentan 3 tahapan penyempurnaan al-Qur'an mushaf Utsmani menurut KH. A. Muhaimin Zen, MA. Semoga bermanfaat.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
contact atau 089677337414 - Terima kasih.