Skip to main content

Hakikat dan Pengertian dari Inovasi Pembelajaran

Hakikat dan Pengertian dari Inovasi Pembelajaran

www.azid45.web.id - Hakikat dan pengertian dari inovasi pembelajaranPengertian inovasi berasal dari bahasa inggris yakni kata Innovation yang artinya segala hal baru atau pembaruan. Dalam kampus besar bahasa Indonesia inovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Pengertian lainnya yakni dimuat dalam UU no.18 tahun 2002 yang artinya kegiatan penelitian, pengembangan dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan baru. Banyak para ahli yang menyampaikan pengertian dari inovasi, salah satunya Karyadi (dalam Mulyasa, 2012) mengartikan inovasi sebagai proses adaptasi ide praktis atau objek baru secara keseluruhan untuk digunakan di kelas oleh guru. Jika disimpulkan dari beberapa pendpat di atas mengenai inovasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi adalah ide atau gagasan yang nantinya diterapkan untuk memperbarui sesuatu guna mengembangkan ilmu/konteks lebih baik lagi.

Untuk pembelajaran, pembelajaran berasal dari kata dasar yakni belajar.

Menurut wikipedia belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Sedangkan menurut KBBI belajar adalah usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih , berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Banyak ahli pendidikan yang juga mendefinisikan belajar, salah satunya yakni Gagne (1977) menjelaskan bahwa belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku yang keadaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakuakn tindakan yang serupa itu. Definisi lainnya berasal dari Bell-Gredler (dalam Winataputra dkk,2008) pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kompetensi, keahlian dan sikap yang diperoleh secara bertahap. Sedangkan menurut Sardiman (2004) belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek. Slameto (2003) juga mendefinisikan belajar merupakan suatu usaha yang dilakaukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru.

Masih banyak ahli pendidikan yang mendefinisikan tentang belajar diantaranya yakni Hintzman dalam bukunya “Psychology of Learning and Memor” (1987), Arno F.Wittig dalam bukunya “Psychology Of Learning” (1981), Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya “Teaching & Media-A Systematic Approach” (1971) dan masih banyak lainnya. Namun jika ditarik kesimpulan belajar merupakan proses mengenali berbagai sesuatu seperti keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dapat mengubah seseorang dari tidak bisa menjadi bisa. Sehingga pembelajaran adalah sebuah sistem pendidikan yang membentuk seseorang untuk mampu belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jika digabungkan antara inovasi dan pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa inovasi pembelajaran yakni ide atau gagasan yang digunakan untuk melakukan pembaruan terhadap sistem belajar baik metode, media, pendidik, materi dan lain sebagainya yang nantinya dapat berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Manfaat adanya inovasi pembelajaran yakni dapat meningkatkan minat belajar siswa, meningkatkan mutu pembelajaran, mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan serta memperbaiki pembelajaran sebelumnya kearah yang lebih baik.

Selain adanya manfaat, inovasi pembelajaran juga mengalami hambatan. Hambatan inovasi pembelajaran dapat berupa adanya ketidakberanian dalam mencoba suatu inovasi pembelajaran. Misalnya ketika seorang pendidik mencoba berinovasi dalam pembelajaran baik pada media ataupun metode pembelajaran yang digunakan, ada ketakutan dalam diri pendidik apakah inovasi yang dibuatnya akan mudah diterima, atau apakah inovasi yang ia buat dapat ia terapkan dengan baik. Hal-hal seperti itulah yang menghambat inovasi pembelajaran.

Hambatan lainnya yakni efektifitas dan efisiensi. Efektivitas berhubungan dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Tingkat keberhasilan ini bisa berasal dari pendidik atau peserta didik itu sendiri. Efektivitas menjadi hambatan karna pendidik pasti akan mempertimbangakan apakah inovasi yang dibuat mampu dilaksanakan sesuai dengan yang direncakan atau tidak. Sedangkan efisiensi berhubungan dengan jumlah biaya, waktu dan tenaga yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kebanyakan pendidik selalu berputus asa untuk memikirkan inovasi pembelajaran dikarenakan biaya yang dirasa cukup tinggi.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan pendidik untuk mengatasi hambatan tersebut. Misalnya apabila pendidik takut apakah inovasi yang dibuat mampu diterapkan dengan baik atau tidak, maka yang dapat dilakukan sebelumnya misalnya melakukan pra pelaksanaan. Hal tersebut dilakukan dengan melihat kondisi siswa mampu atau tidak untuk menerima inovasi pembelajaran, kemudian mencatat hal-hal apa yang dapat menggagalkan inovasi tersebut dengan menyiapkan kemungkinan lainnya.

Inovasi pembelajaran sebenarnya sesuatu hal yang dapat dilakukan semua pendidik jika ada kemauan memikirkan gagasan baru dan mau menerima perubahan jaman sekarang ini. Meskipun ada hambatan dlam melaksanakan dan membuat inovasi pembelajaran ini, namun tidak ada salahnya jika pendidik mampu membuatnya guna untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dengan meningkatnya minat belajar siswa maka hasil belajar siswa akan mengikuti dengan baik juga.
PERHATIAN:Jika anda ingin bertanya atau bantuan bisa kontak kami
contact atau 089677337414 - Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui
Buka Komentar
Tutup Komentar
Close Disqus